Selasa, 02 Juni 2009

Latar Belakang Munculnya Teori Behaviorisme Klasik (Classical Conditioning)

sumber "www.google.com"

Behaviorisme merupakan suatu pandangan teoritis yang beranggapan bahwa pokok persoalan psikologi adalah pada tingkah laku, tanpa mengaitkan konsepsi – konsepsi mengenai kesadaran atau mentalitas. Sedangkan Teori Operant Conditioning (Teori Kekuatan Operan) yang ditemukan oleh BF Skinner merupakan pengembangan dari Teori Behaviorisme dan lebih dikenal dengan istilah teori Behaviorisme Deskriptif ( Chaplin JP, 2005 ).

Ivan Petrovitch Pavlov merupakan tokoh aliran behaviorisme klasik ( Classical Conditioning ). Dia dilahirkan di kota Ryazan, yaitu sebuah desa kecil di Rusia pada September 1849, satu dekade sebelum dipublikasikannya teori Darwin “ Darwin’s On The Origin of Species “ ( Chance, 2002 ).

Pavlov sebenarnya seorang ahli fisiologi sejak tahun 1980 dan pada tahun 1904 ia mendapatkan hadiah Nobel dalam bidang fisiologi, Penelitian yang dilakukannya adalah mengenai kelenjar ludah dengan menggunakan anjing sebagai subyek. Dalam hal ini anjing di operasi kelenjar ludahnya sedemikian sehingga memungkinkan peneliti untuk mengukur air liur yang keluar sebagai respon ( reaksi ) apabila ada perangsang makanan ke mulutnya ( kemampuan daya deskriminasi anjing ). Suatu stimulus yang memunculkan respon tertentu dioperasikan berpasangan dengan stimulus lain pada saat yang sama untuk memunculkan respon refleks. Stimulus lain itu dikondisikan agar memunculkan respon refleks yang dimaksud. Kedalam mulut anjing

diberikan daging ( stimulus asli ) dan secara refleks anjing akan merespon dengan mengeluarkan air liur ( respon asli ), dan jika dengan pemberian da

ging dibunyikan bel ( stimulus kondisi ), yang terjadi adalah stimulus asli bersama – sama dengan stimulus kondisi direspon. Sesudah percobaan di ulang – ulang, bunyi bel tanpa pemberian daging direspon dengan mengeluarkan air liur, Dalam hal ini terjadi proses conditioning antara stimulus kondisi dengan respon asli yang menjadi respon kondisi ( Cown, 1996 ).

Makanan ( daging ) disini berperan memperkuat ( reinforcing ) keluarnya air liur ketika bel berbunyi disebut penguat positif ( positive reinforcer ), yaitu stimulus atau penguat yang kehadirannya meningkatkan peluang terjadinya respon yang dikehendaki. Jika dalam eksperimen pemberian makanan dihentikan, selama beberapa waktu anjing tetap mengeluarkan air liur setiap mendengar bel tetapi hubungan itu semakin lemah sampai akhirnya bel tidak lagi mengeluarkan air liur. Hal ini dikatakan proses pemadaman ( extinction ), yang menunjukkan penguatan berkelanjutan. Tanpa reinforcement tingkah laku respon yang bukan otomatis ( refleks ) akan semakin hilang. Behaviorisme klasik ini menghasilkan tipe tingkah laku responden,yang oleh Skinner dianggap dianggap kurang penting karena kurang menggambarkan fungsi integral manusia dalam lingkungannya. Dalam kehidupan yang sebenarnya, umumnya reinforcement tidak segera dikenali dan akan timbul sesudah tingkah laku terjadi. ( Elliot, 1999 ).

Dari eksperimen yang dilakukan tersebut Pavlov menyimpulkan bahwa :

  1. Refleks bersyarat ( conditioned re flex / CR ) yang telah terbentuk itu dapat hilang karena perangsang yang mengganggu ( hilang untuk sementara )
  2. Refleks bersyarat ( conditioned reflex / CR ) dapat dihilangkan dengan proses pensyaratan kembali ( reconditioning, berconditionering ), jalannya melakukan pensyaratan kembali ini sama dengan ketika menimbulkan refleks bersyarat, hanya saja disini tidak diberi reinforcement.

Namun dalam eksperimennya Pavlov masih mengalami kelemahan karena adanya keterbatasan daya deskriminasi dari anjing yang di cobanya itu maksimum hanya mampu mengingat sampai pada tiga macam perangsang ( Suryabrata, 2004 ).

Enam konsep operan conditioning :

1. Penguatan yang positif dan negatif

2. Shapping adalah proses pembentukan tingkah laku yang makin mendekati tingkah laku yang diharapkan

3. Pendekatan suksesif adalah proses pembentukan tingkah laku yang menggunakan penguatan pada saat yang tepat hingga respon-pun sesuai dengan yang diharapkan

4. Ektention adalah proses penghentian kegiatan sebagai akibat dari ditiadakan penguatan

5. Signing of respon adalah respon dan stimulus yang berangkaian satu sama lain.

Teori Behavioristik : Pavlov, Watson, Guthrie, Skinner.

Mereka berpendapat; belajar itu tergantung kepada lingkungan atau kondisional.

Contoh :

a. Belajar dari Pavlov mengenai percobaan tentang anjing.

Dimana setiap kali anjing diberi makanan, lampu merah dinyalakan dan kejadian ini terus-menerus berlangsung hingga suatu saat lampu merah dinyalakan, tetapi tidak ada makanan. Percobaan ini mengkondisikan anjing bahwa lampu merah tanda makanan datang sehingga anjing tersebut mengeluarkan air liur.


b. Belajar dari Watson mengenai percobaan menghilangkan ketakutan anak pada kelinci

Dimana mendekatkan kelinci secara perlahan pada sang anak, dan ini dilakukan terus-menerus hingga sang anak merasa aman dengan kelinci.


1 komentar: